Arsip Blog

Minggu, 03 Februari 2013

Pentingnya Kompetensi Guru Sekolah Menengah Kejuruan


Adanya kebijakan pemerintah tentang perbandingan jumlah sekolah menengah kejuruan harus lebih banyak daripada jumlah sekolah menengah atas nampaknya mendapat respon yang baik dari masyarakat. Orangtua yang mempunyai anak usia sekolah menengah cenderung menyekolahkan anak mereka ke sekolah menengah kejuruan dari pada sekolah menengah atas. Anak-anak usia sekolah menengah juga tidak ragu-ragu untuk melanjutkan studi ke sekolah menengah kejuruan. Masyarakat pemerhati pendidikan saling berlomba-lomba untuk mendirikan sekolah menengah kejuruan. Hampir di setiap kabupaten terdapat lebih dari satu sekolah menengah kejuruan baik milik pemerintah maupun yayasan swasta. Hal ini menyebabkan keberadaan sekolah menengah kejuruan meningkat.
Sekolah menengah kejuruan adalah sekolah yang menyiapkan tenaga terampil tingkat menengah yang banyak untuk memenuhi kebutuhan dunia kerja baik di industri maupun dunia usaha. Sekolah menengah kejuruan harus dikelola dengan mengacu pada tujuan utama, yaitu menyiapkan lulusan yang siap memasuki dunia kerja dan bekerja. Merebaknya dunia industri yang menerima lulusan sekolah menengah kejuruan sebagai pekerja saat ini mempengaruhi peningkatan minat untuk sekolah di sekolah menengah kejuruan. Dengan bersekolah di sekolah menengah kejuruan maka seseorang tidak harus melanjutkan ke jenjang berikutnya supaya dapat bekerja, karena ijasah mereka sudah cukup layak untuk mendapatkan pekerjaan di dunia industri dan usaha.
Ijasah sebagai indikator keberhasilan atau kelulusan seorang anak yang menempuh sekolah menengah memang diperlukan tetapi harus diseratai dengan keterampilan yang baik. Namun guru sekolah menengah kejuruan saat ini hanya menjalankan tugasnya layaknya guru sma yang tidak menyertakan ketrampilan sebagai bekal dan tidak menyiapkan peserta didik ke dunia kerja. Ironisnya lulusan sekolah menengah kejuruan banyak tetapi lulusan yang bisa mandiri dan bekerja dengan baik hanya sedikit, hal ini dimungkinkan karena guru-guru sekolah menengah kejuruan belum professional.
Meningkatnya sekolah menengah kejuruan menyebabkan kebutuhan guru profesional untuk mengajar di sekolah menengah kejuruan juga meningkat. Namun kondisi yang terjadi saat ini adalah banyaknya sekolah menengah kejuruan yang berdiri namun tidak dibarengi dengan penyediaan guru yang professional. Guru yang mengajar hanyalah guru yang bersedia saja, mereka berasal dari bidang yang tidak relevan dengan bidang yang diampunya. Bahkan banyak guru sekolah menengah kejuruan yang belum mempunyai kompetensi dibidangnya, mereka hanya mengajar dengan panduan buku tanpa pengalaman aplikasi di bidang ajarnya.
Saat ini guru-guru sekolah menengah kejuruan belum mendapat perhatian khusus dalam menjalankan tugasnya sebagai guru. Belum banyak guru sekolah menengah kejuruan yang mempunyai sertifikasi pendidik. Hal itu dikarenakan kurangnya perhatian pemerintah akan kompetensi keahlian yang harus dimiliki guru sekolah menengah kejuruan, pemerintah lebih memperhatikan kompetensi guru sekolah menengah atas.
Guru dikatakan professional jika guru tersebut sudah memiliki 4 kompetensi yaitu profesional, pedagogik sosial, dan kepribadian. Seorang guru sekolah menengah kejuruan juga harus memenuhi keempat kompetensi tersebut sehingga dapat menjalankan tugasnya sebagia guru sekolah menengah kejuruan yang profesinal. Seorang guru yang sudah mempunyai kompetensi yang baik dibidangnya akan lebih mudah untuk mengarahkan peserta didik dan menyiapkannya memasuki dunia kerja.
Kemampuan guru sekolah menengah kejuruan harus lebih baik dibanding sekolah umum. Sebab guru sekolah menengah kejuruan bukan hanya menyiapkan anak didik untuk mengetahui teori, tapi juga menyiapkan menjadi seorang pekerja yang ahli di bidangnya. Keberhasilan siswa sekolah menengah kejuruan bukan semata-mata karena kecerdasan muridnya tapi tidak lepas dari bimbingan guru sekolah menengah kejuruan tersebut. Kompetensi guru dalam proses belajar mengajar di sekolah menengah kejuruan sangat penting, maka mutlak kalau guru sekolah menengah kejuruan punya keahlian dalam bidang yang diajarkannya. Keahlian tidak hanya dalam hal teori, tetapi juga aplikasinya. Sebaiknya guru sekolah menengah kejuruan mampu mengatur, mengarahkan, mengajarkan dan menciptakan suasana yang dapat mendorong peserta didik agar mudah menangkap dan memahami mata pelajaran baik teori maupun praktik. Guru sekolah menengah kejuruan juga harus mempunyai pengalaman dibidang yang akan diajarkan di sekolah. Sehingga guru tahu dengan baik tahap-tahap maupun proses berlangsungnya suatu pekerjaan. Dengan seperti itu guru akan lebih mudah mengarahkan peserta didik untuk mampu bekerja praktik dengan prosedur yang benar dan tepat.
Upaya pemerintah untuk meningkatkan kompetensi guru adalah dengan mengadakan pendidikan profesi guru yang dilaksanakan oleh lembaga pendidikan tenaga keguruan (LPTK). Untuk itu LPTK punya tugas sangat besar untuk membimbing guru-guru tersebut menjadi guru professional. Dengan pendidikan profesi guru yang diberikan kepada guru yang mengajar di sekolah menengah kejuruan diharapkan dapat membantu meningkatkan jumlah dan mutu guru sekolah menengah kejuruan. Sehingga lulusan yang dihasilkan juga mempunyai karakter yang kuat untuk mandiri dan bisa bekerja dengan baik sesuai bidang keahliannya.

2 komentar:

  1. Sekian banyak guru mengajarkan : Indonesia adalah negara agraris yang subur, tetapi ironis ketika mereka berlomba2 mencetak anak didik sebagi buruh2, bukan sebagai petani- peternak yang handal. Maka sangat perlu dipertanyakan Pentingnya membangun kesadaran guru untuk mengajarkan dan mendidik siswa agar mencintai dunia pertanian peternakan sehingga mampu membangun Kejayaan peternakan-pertanian Indonesia, www.ternaktaniorganik.blogspot.com

    BalasHapus
  2. terimakasih pak atas komentarnya, menurut saya untuk bidang pertanian dan peternakan sudah tersedia SMK jurusan tersebut, mungkin masih jarang tapi ada dan dari sana akan ditumbuhkan rasa kecintaan terhadap dunia pertanian dan peternakan..

    BalasHapus

LN