Arsip Blog

Selasa, 10 April 2012

Sekilas tentang Magnitudo



Bintang merupakan benda langit yang memancarkan cahaya. Kita sering melihat bintang pada malam hari bertebaran di langit dengan ukuran yang sangat kecil. Padahal kenyataannya bintang adalah bola gas yang massif dan panas berdiameter puluhan atau bahkan ratusan ribu kilometer. Ukuran yang terlihat kecil ini disebabkan karena jarak dari permukaan bumi sangat jauh.
Bintang merupakan benda langit yang memancarkan cahaya. Bintang yang dilihat pada malam hari bertebaran di langit dengan ukuran yang sangat kecil. Walaupun menggunakan teleskop yang paling canggih sekalipun, kebanyakan bintang di ruang angkasa terlihat tidak lebih besar dari ujung peniti. Kenyataannya, bintang adalah bola gas yang massif dan panas berdiameter hingga ratusan ribu kilometer. Ukuran yang terlihat kecil ini disebabkan karena jarak dari permukaan bumi sangat jauh.
Walaupun jaraknya sangat jauh, keadaan fisis dari bintang dapat ditentukan melalui spektrum maupun kuat cahayanya. Fotometri adalah cabang dari astronomi yang mempelajari tentang informasi cahaya yang dikirim dari angkasa luar, entah itu dari bintang atau dari objek lain. Cahaya adalah gelombang elektromagnetik dalam bentuk sinar inframerah, sinar ultraviolet, sinar gamma, sinar X atau gelombang radio.
Kuat cahaya atau terang bintang dari luar angkasa tersebut dapat di ukur dengan sistem magnitudo dan dinyatakan dalam satuan magnitudo. Sebelum perkembangan fotografi, magnitudo bintang ditentukan dengan mata. Kepekaan mata untuk daerah panjang gelombang yang berbeda tidak sama. Mata terutama peka untuk cahaya kuning hijau di daerah panjang gelombang 5500 Å, karena itu magnitudo yang diukur pada daerah ini disebut magnitudo visual atau mvis. Dengan berkembangnya fotografi, magnitudo bintang selanjutnya ditentukan secara fotografi.
Dalam pengamatan, seringkali magnitudo diukur hanya berada pada panjang gelombang tertentu saja. Walaupun magnitudo tersebut bisa memberikan gambaran sebaran energi spektrum bintang, namun belum bisa memberikan gambaran seluruh energi yang dipancarkan bintang, untuk itu perlu didefinisikan magnitudo bolometrik yang menyatakan magnitudo bintang pada seluruh panjang gelombang. Dalam dunia astronomi, dengan mengetahui magnitudo bolometrik suatu bintang maka dapat ditentukan luminositas bintang tersebut. Dengan diketahuinya luminositas perlu ditemukan implementasi luminositas dalam bidang astronomi.
Magnitudo bolometrik suatu bintang dapat ditentukan dari perhitungan teori berdasarkan pengamatan langsung dari permukaan bumi atau di luar atmosfer bumi. Kelemahannya, beberapa panjang gelombang tidak dapat menembus atmosfer Bumi dan jika pengamatan dilakukan di luar atmosfer bumi sangat sulit dilakukan. Salah satu cara yang dipakai untuk menentukan magnitudo bolometrik secara tidak langsung yaitu dengan memberikan koreksi pada magnitudo visualnya yang disebut koreksi bolometrik.

diambil dari berbagai sumber

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

LN